Image hosting by Photobucket

 
10.30.2005

warning: this post's gonna be a LOOOONNGG and serious one, so just skip if you don't want to bother. otherwise, proceed at your own risk.

baru aja selesai baca bukunya ninit yang test pack. made me think more about relationships and commitment.

seumur hidup, gua ada beberapa kali pacaran (alias the so-called relationship). dan kisah2 hubungan gua ini juga punya awal dan ending yg cukup seragam. semuanya berawal ketika gua bosan dan punya teman baru. semuanya berakhir dengan pahit. semuanya sama: wrong guy! gua selalu berpendapat dalam relationship harus ada take and give. dan komitmennya pun harus dibangun dari situ. jadi ketika gua merasa ada imbalance, gua pun mundur teratur. the way i see it, kalau sampai terjadi ketidakseimbangan, itu pasti karena dia gak komit.

semenjak gua balik dr oz, gua mulai pacaran dengan serius, dan ketemu orang yang punya niat yang sama. kebetulan kita punya attraction yang sama, dan punya background keluarga yang mirip2. tapi ternyata gak segampang itu. gua ternyata masih tetap the same old same old me, yang immature dan egois. jadi ketika setelah beberapa bulan pacaran dia ditempatin di bandung dan dia tidak memenuhi syarat2 pacar ideal yang gua tetapkan, gua berontak. mulai menemukan kesalahan2 yang - saat itu, tentu saja - terlihat fatal dan tidak bisa dimaafkan. hence, i broke his heart.

the next relationship after that was a disaster. a TOTAL disaster - yang ngebuka mata gua jadi belo. yang bikin gua nyadar bahwa selama ini gua gak ngerti sama sekali konsep komitment dan relationship. selama ini gua terlalu sibuk mikirin apa yang gua mau dan gua pikir ideal - hence when i don't get it, the guy must be a wrong one - untuk menyadari bahwa mungkin selama ini i was the wrong one. (memang ya, butuh satu kejadian/cobaan terberat untuk membuat lu menghargai apa yang pernah lu punya.)

so i wondered again. apa sih yang gua cari dari relationship? apa sih arti komitment buat gua? kali ini gua betul2 took my time, tapi tetep gua gak nemu: apa sih yang gua mau? was i really the wrong one?

jujur aja ini ngebikin gua discouraged banget. gua jadi takut untuk ngemulai relationship yang baru lagi, karena gua takut masih belum bisa nge grasp konsep komitmen yang selama ini diusung2 oleh semua pasangan valentine sedunia. gua jadi sinis ngeliat valentine card. gua gak percaya sama romantisme, dan terlebih lagi, gua sangat meragukan adanya koneksi antara relationship dan komitment. buat gua, itu semua cuma bullsh*t yang diciptain oleh pengusaha kartu hallmark, biar dagangannya laku.

di tengah kesinisan gua itu, seorang teman ngomong begini: "orang pacaran kok pakai komitmen. apa yang mau dipasang sebagai jaminan? kalau menikah, kan ada surat yang sah. tapi kalau pacaran? itu kan verbal antara dua pihak saja. kalau komitmen saat pacaran dilanggar, siapa yang bisa dituntut? apa yang bisa dijadiin ganti rugi, dan atas dasar apa?"

gua pun mulai berpikir keras mengenai hal ini. iya ya. bener juga. kalau gua patah hati, apakah lantas gua bisa menuntut pertanggung jawaban dari pihak pematah hati? kalau gua membuat orang lain patah hati, apakah lantas gua akan diajukan ke pengadilan? bukankah akan lebih baik kalau tidak ada tahap pacaran? seharusnya yang ada adalah proses pengenalan diri. persetan dengan komitmen. wong yang sudah punya jaminan saja masih bisa melanggar komitmen, apalagi yang tidak punya apa2 kecuali janji2 surgawi? komitmen adalah sesuatu yang mahal harganya, karena it takes two to make a commitment. jangankan komitmen antar dua orang; komitmen ke diri sendiri aja suka kebablasan. lupa. diabaikan. dianulir. apalagi komitmen ke orang lain yang tak punya hubungan - darah, keluarga, hukum atau apapun - dengan kita?


thank God, sekarang gua dikasih tahu jawabannya. at least, i think i do. walaupun gua masih berpikir akan kebenaran konsep diatas, i'm grateful to be given a chance to prove that relationships do need commitments - commitments ke diri sendiri.

here's how i got it: buat gua, komitmen bukan tentang taking, tapi tentang giving. komitmen yang dibutuhkan dalam relationship bukanlah komitmen ke orang tersebut, tapi komitmen ke diri sendiri, on where you wanna take the relationship to. komitmen yang dibutuhkan di sini adalah komitmen (ke diri sendiri) untuk menyadari sepenuhnya bahwa kita mau menjalani hidup kita dengan orang itu, lengkap dengan kekurangan2nya. (btw, baru sekarang juga gua ngerti arti dari quote yang bilang "if he doesn't love you the way you want them to, doesn't mean he love you less"). komitmen juga yang bikin gua menyadari arti kedewasaan dan balance dalam relationship (hence, i prefer to call it partnership). komitmen itulah yang bikin kita gak nyerah ketika kita lagi brantem berat sama pasangan, dan komitmen itu juga yang bikin pada akhirnya kita punya 'jaminan' yang lebih sah dalam hubungan kita, alias selembar surat nikah - itupun kalau memang jodoh. dan disaat kita harus berpisah, komitmen itu yang akan menolong kita menyembuhkan hati, untuk memulai lagi dengan orang yang lebih tepat.

dan gua pun menyadari, i was indeed the wrong one. ternyata bukan orang2nya yang salah, tapi guanya yang memang belum siap untuk berbagi hati. gua masih terlalu egois, mau nambah tapi tidak mau ngasih. tapi mungkin juga dulu saatnya belum tepat untuk bikin gua mengerti, siapapun orang yang mau mengajarkan. dibutuhkan satu tahun hidup dalam neraka plus beberapa tahun berurusan dengan relationships yang tidak tepat untuk bisa akhirnya melihat dan mengerti. gua pun jadi manggut2 setuju dengan perkataan sang teman, yang bilang "tidak ada satu hubungan yang sia2, sejelek apapun hubungan itu, karena kita selalu bisa belajar dari setiap hubungan yang pernah kita lalui". manggut2 karena sekarang gua bisa menuai hasil pembelajaran dari kesalahan2 yang dulu, and still learn lots more from this one.

baca bukunya ninit bikin gua menyadari, gua memang belum punya jaminan apa2. masa depan masih buram, seburam penglihatan gua tanpa softlense. tapi komitmen yang gua punya sekarang bikin gua bersyukur, karena gua masih punya seorang teman baik yang mau mengerti kenapa gua harus jutek setiap akhir bulan, atau memaklumi bahwa gua perlu ngemil setiap jam 4 atau 5 sore, dan bahkan memperbolehkan gua nangis saat gak ada alesan untuk nangis walaupun itu bikin dia kesal dan kawatir. memang dia belum bisa ngasih jaminan apa2 ke gua (likewise), tapi setidaknya lewat komitmen ini, gua bukan cuma dapet relationship. gua dapet seorang partner. i think that's worth committing to, don't you?

ps: i was going to write a longer version, but i changed my mind. terlalu panjang kayaknya. ehhee.

ps2: new layout! whadaya think? heeee heee *ketawa bangga banget!*



. Unknown . 4:16 PM

10.28.2005

udah brapa hari terakhir ini gua sibuk belajar something new. belajar bikin website. katanya sih "guampaaaang. beli aja dreamweaver. tinggal masuk2in doang kok."

yeah rite.

karena ini proyek ambisius dan gua buta total dengan dreamweaver, gua minta tolong seorang teman untuk bikinin gua template, mulai dari design sampai kode2 html yang keliatan kayak bahasa planet gork di mata gua. dua minggu kemudian, templatenya pun jadi. dan gua udah siap dengan menginstall dreamweaver 8 di laptop, dan kursus singkat (sejam doang) tentang dreamweaver. easy peasy. tinggal masuk2in aja. gampang kok. toh gua udah bisa memodify template blog gua.. haha.. sesusah apa sih?

yeah, me and my big thoughts.
ternyata udah dibikinin template aja pun gua masih bisa mengacaukan web yang udah jadi keren. danggg! pertama table nya jadi kacau balau. lalu gambarnya ngga mau keluar. abis itu semua tampilan hilang.

hari ke 4 gua gak tahan lagi. mampir di gramedia dan nyari buku panduan penyelamat hidup. ketemulah buku ttg dreamweaver mx. not the same version, but not gonna be much different toh. bermodalkan buku itu gua pun mulai membenahi web yang kacau balau itu.
dua hari kemudian semua udah berbentuk seperti semula, semua kecuali gambar yang tak kunjung keluar. kenapa yang keluar cuma kotak abu2 ber icon jpg ya? hmmmm.

setelah kebakaran jenggot selama 3 jam, gua berhasil nemuin akar masalahnya. cuma masalah cmyk dan rgb. SETANNNNNNNNNNNNN!!!

anyway, setelah mulai ngerti dengan dasar2 html (sejauh yang gua baca di buku, so far sampai halaman 40an.. :D), iya loh. gampang juga. tinggal drag drop aja. cihuiii. menyenangkan juga. at least i got something else to do beside dealing with boring words.


. Unknown . 4:44 PM

10.21.2005

i've had it!!!!

ini betul2 keterlaluan! masa iya sih untuk ngecek email aja gua harus nge dial sampai 5 kali baru bisa internetnya jalan dengan normal (itupun kalau boleh dibilang 'ngga tersendat2'!!!)??? ini kan gak normal!


yang lebih nyebelin lagi, telkomnet sama cbn sama2 bapuknya. gua ngga ngerti, is it my phoneline connection or is it them? @#%@$#^!#$!$%
dan sekarang setelah tersambungpun, gua masih ngga bisa cek email (i need to 'refresh' it all the time, kalau ngga yang keluar adalah tulisan "connection time out"), dan setelah gua mau nge delete beberapa inbox gua, gua harus 3 kali mengulang proses yang sama karena rupanya internetnya terlalu bolot untuk mengerti kata 'delete'.


belum lagi di tambah, untuk mengecek email gua harus berjuang melawan kerumunan nyamuk ganas yang pandai sekali berkelit dan menyamar, sampai2 tidak terdeteksi oleh raket nyamuk yang paling canggih sekalipun. man, i'm telling you. it's a jungle out here, and it's making me mad.


gak heran penduduk indo banyak yang hobi bakar2 ban bekas. (speaking of which, kenapa bakar ban ya? kenapa ngga bakar yang lain? bajaj gitu, misalnya...)



. Unknown . 11:00 PM

10.16.2005

kemarin malam sepulang dari ex, gua mendapat sebuah pencerahan yang cukup penting: bahwa peran orang ketiga sangat penting terutama kalau hidup di kota semrawut kayak jakarta. bahkan, saking pentingnya, ini bisa dijadikan profesi baru!

di jakarta aja udah banyak sekali contoh dimana orang ketiga memainkan peran yang SANGAT penting:
1. ada tabrakan. yang nabrak (pihak 1) vs yang ditabrak (pihak 2) tapi yang jadi seksi repot malah pihak ke 3 (polisi, kerumunan, yang nolong, dst dst) dan semua punya kepentingan masing2. kemarin gua sempet liat ada tabrakan. taksi vs motor. yang ditabrak ngga papa, alias bisa berdiri, cuma tangan lecet2 dikit. motor juga masih mulus. tapi ... yang pihak ke 3 ngga mau nganggur. dengan semangat tinggi bak seorang pejuang kemerdekaan, dia marah2 sama si tukang taksi, pake acara bentak2 dan tunjuk2 bogem sgala. padahal yang salah juga kemungkinan besar yang naik motor. padahal kenal juga ngga sama yang jadi korban. padahal belum tentu juga dia ngeliat kejadiannya. padahal ... padahal ... padahal ... begitu banyak 'padahal' tapi si orang ketiga ini tetep kekeuh dan ngotot2 sampai muncrat2.

2. mau beli mobil bekas? beli tanah? pesen tiket kereta? bikin sim? peran orang ketiga SANGAT penting, bahkan dalam beberapa kasus malah dicari2. calo, kalau ngikutin istilah populernya, entah siapa yang mempopulerkan. jangan harap bisa beli tanah kalau tidak pakai orang ketiga (alias perantara). dan setelah beli tanah, jangan harap bisa aman tanahnya (di jakarta, bukan cuma bis yang bisa main srabat srobot) kalau tidak pakai peran orang ketiga. mau bangun? yaaa.. harus kenal orang ketiga juga. pokoknya, tiada hidup tanpa orang ketiga deh.

3. dalam penulisan novel, pembuatan skrip film, seringkali dipakai point of view sebagai orang ketiga. kenapa? yaaa.. ngga tau. asik aja kali. :p tapi bayangin aja: kalau ada temen lo sedang nulis novel. kan lo bisa minta uang jasa dengan alasan "lo butuh gue untuk penulisan novel lo karena lo nulisnya kan pake POV orang ketiga...." :D

kompas pernah (jangan tanya kapan, gua lupa) membahas masalah orang ketiga ini. bahkan ketika si orang ketiga tidak punya peranan apapun, dia tetap jadi penting karena buktinya, menurut kompas, dia bisa2nya minta 'dibayar' sebagai jasa dengar. itu yang ngga resmi, gimana yang resmi ya? hmm. gua lagi berpikir, mungkin karir sebagai "orang ketiga profesional" cukup menjanjikan.

masih berhubungan dengan kasus orang ketiga, akhir2 ini berkembang kasus menarik di lingkungan rw rumah gua. maling tangga. sudah entah berapa rumah yang jadi korban, dan modus operandinya selalu sama: ada orang yang dateng naik motor pinjem tangga, mengaku kenal dengan pemilik ataupun teman pemilik rumah. mengaku rumahnya deket, pinjam cuma sebentar. dan herannya, tidak ada yang bisa menolak, termasuk gua. yep, tangga rumah gua yang butut itu juga ikut jadi korban, diembat maling ngga jelas.

yang mengherankan, si maling bisa tau nama kecil bokap dan nyokap, which is a chinese name henceforth not known in my neighborhood. korban terakhir adalah tetangga seblah rumah yang kebetulan tangganya masih bagus, dan lagi dipake waktu di'pinjem' sama si maling misterius. dikasih lagi! hebat. gua harus berguru sama orang ini, apalagi kalau gua pengen meniti karir sebagai orang ketiga profesional.

yang lebih hebat lagi, karena ke'unikan' modus operandi si maling, hal ini jadi bahan gosipan P3JGKD (Paguyuban Pembantu Pembantu Jago Gosip rumpun Kepa Duri) setiap sore. ada aja spekulasi2 baru yang muncul. puncaknya adalah ketika bokap lagi ngajak anjing gua jalan2 keliling komplek, ada orang yang tak dikenal (tapi disinyalir anggota P3JGKD dan tinggal di kampung depan rumah gua) ngajak bokap ngobrol dan mengutarakan teorinya mengenai si maling tangga ini. bahkan orang ini menawarkan diri untuk mengejar si maling (dengan ongkos tentunya) dan melacak keberadaan tangga bokap.

wah, potensi meniti karir sebagai orang ketiga semakin terlihat cemerlang. sekarang tinggal gimana cara menyusup masuk kedalam jaringan Perkumpulan Orang Ketiga Profesional tingkat Nasional (KuRangGaNNas) aja. Hehe.


. Unknown . 1:15 PM

10.09.2005

i'm bored.

untuk pertama kalinya dalam hidup, gua ngga ada mobil untuk nganter kemana2. biasanya at least ada 1 mobil, dan ketidakberdayaan gua tanpa mobil adalah karena mobilnya dipake oleh bokap atau nyokap. tapi 3 hari ini, gua bener2 stranded. bukan cuma gua aja.. bonyok gua juga.

jadi begini ceritanya... *sigh*
mobil gua yang city kan dibobol maling. tapenya hilang, kaca kiri depan juga udah ngga keliatan lagi. jadi buru2 lah bokap bawa mobilnya ke asuransi. katanya seminggu paling cepet, karena mesti nunggu kacanya dateng. in the meantime, semua bocel2nya di poles dan dicat ulang aja ya. yo wis.

besokannya sepulang dari jemput nyokap, bokap ngebetulin ac di mobil yang lama, karena emang tuh ac lebih neraka daripada fan biasa. panas banget. jadi dibetulin lah acnya. dingin sih. tapi ternyata pas besokannya lagi dibawa jauh, tuh mobil jadi panas kalo nyalain ac kelamaan (as in lebih dari 15 menit!!!!).

sampe sini gua udah muley brewokan.

kebetulan pula sorenya gua mesti ngerjain beberapa hal. jadilah gua mondar mandir dalam mobil yang PUANAASnya amit2, serasa dipanggang di dalam kotak alumunium dengan suhu 200 derajat C. gak heran ada yang bisa mati kekurung di mobil siang hari bolong. jadilah gua mandi keringet karena ngga bisa nyalain ac. beruntung gua sempet lewat tol, jadi bisa bergaya ala punya mobil convertible. malamnya tenang, gak perlu nyalain ac.. tapi tetep aja tuh mobil mati2 mulu mesinnya. mungkin mogok kerja diajak pulang malem2. walhasil sempet mogok tapi untung mau distarter lagi.

besokannya lagi bokap gua bawa tuh mobil bengkel. ternyata radiatornya karatan. maklum mobil tua. tapi walhasil tuh mobil mesti nginep di bengkel.

NOOOOO!!
well, ya sutra lah. at least gua baru beli beberapa dvd, jadi punya kerjaan juga di rumah.

i'm still bored. :(


. Unknown . 2:27 PM

10.04.2005

babies.
like 'em while they're still small, itu motto gua kalo menyangkut spesies yang bernama "anak kecil".

kmaren kakaknya temen gua ada yang baru melahirkan. berhubung kenal sama keluarganya, jadi gua ikut temen gua waktu ngejenguk. ya ampuuun, kecil banget ya bayi umur 2hari tuh. sampe takut. trus waktu temen gua liat, dia bilang "ih, jelek kali...." gua sempet gak percaya. ternyata emang bener. jelek banget. huaaahahahha.. maaf yaa, tapi gua percaya, until you have your own, lo gak akan pernah prepared untuk ngeliat bayi sekecil, seringkih, dan semerah itu.

jadi mikir2, gimana kalo gua yang punya bayi ya. gak usah deh kebayang kasus agnes di pernikahan dini... diumur gue yang emang udah sepantasnya punya anak ini (oma gua waktu umur 27 anaknya udah di sd kelas 4....) gua masih ngga bisa ngebayang punya bayi, apalagi ngedein seorang anak kecil. takut. takut jatoh, takut salah pegang. takut banget deh pokoknya. hih.

pengalaman gua dengan anak kecil gak banyak. biasanya dari yang gak banyak itu, berakhir dengan gua berusaha senyum manis sementara si anak kecil nangis meraung2 (presumably ketakutan liat muka gua). hmph. itu sebabnya kalao sampe ada anak kecil yang bisa nempel dengan manis dan sukarela ke gua... gua takjub banget. pernah di kemang, ada anak kecil lagi digendong bapaknya lewat di sebelah gua. pas lewat, si anak ngeliat gua, dan langsung ketawa sambil berusaha ngomong gak jelas (bahasa anak kecil lah...). gua saking shock dan terharunya sampe jadi speechless.

satu hal yang paling gua takutin di dunia ini emang bukan ketemu dokter gigi, tapi ketemu anak kecil dan harus berakrab2 dengan mereka. it's my definition of hell. mendingan ketemu camer galak deh, beneran.

sekali, keponakan temen gua yang baru 2 tahun berusaha ngejelasin ke gua ttg pengalaman dia hari itu. tapi karena baru bisa ngomong, yg bisa gua tangkep cuma "ujan.. ujan". dengan begonya gua pikir dia nanyain, 'tadi tante keujanan gak?' dan gua udah siap2 ngejawab dengan sopan kalao gua gak keujanan waktu nyokapnya dateng dan berbaik hati mau menjadi penterjemah dadakan. ternyata setelah di 'translate' baru ketahuan kalo dia ngomong "tadi aku pergi ke warung sama mama trus ujan, trus gak bisa lari jadi keujanan, basah dehh..." . si nyokap memandang gua dengan muka masa-gitu-aja-ngga-tau-sih, but sebodo amat. how the hell should i know. gua gak punya adek kecil, dan semua sepupu2 gua yang deket udah gede2. i have no exposure to babies or small kids, jadi wajar dong kalo gua gagap bayi... .

anyway, setakut2nya gua sama bayi dan anak kecil, gua tetep pengen punya bayi. by then terserah kan gua mau nge translate omongan anak gua kayak apa. hehehe. dan gua bakal bisa ngasih "that look" ke orang2 yang ada di posisi gua. tunggu pembalasanku!


. Unknown . 12:45 PM