Image hosting by Photobucket

 
7.27.2005

+ cowo, artis, tapi gak pernah ketemu gua in person, hence ngga tau tampang gua, ngomong begini :

"iya, besok gua syuting di depok. iklan. ikut yuk. eh, gua mo ketemu sekalian sama elu. soal kerjaan nih, mo minta tolong. besok deh, jam 10. malem, masa pagi? di menteng aja. jam 8 masih macet. atau mau pindah tempat? ngga, gua syutingnya kamis kok. besok baru pre-pro. ya udah besok gua telp deh."

artinya apa?

- lantas kalau ada cowok, deket sama gua, paling gua percaya, ngomong gini waktu gua ceritain ttg perihal di atas :

"nemenin? tumben. ngga biasanya kamu minta ditemenin. ini pasti bukan masalah kerjaan. kalau kerjaan, ngga seharusnya dia ngerepotin kamu kayak gitu. ngapain aku ikut? emang aku bodyguard? kamu pergi aja sendiri. kan dia mau kenalan doank. ya itu terserah judgment kamu, kalau kamu memang maunya kenalan doang, ya terserah. aku trust your judgment. yang penting buat aku, kamu ngga dalam bahaya. jangan sampai kamu ada dalam posisi dimana kamu ngga in control. itu aja. aku ngga pernah mikirin hal yang kayak gini sih, jadi aku ngga tau juga. terserah kamu. ngga marah. ngapain marah?"

artinya apa ya?

hmph. cowok emang bikin ribet.


. Unknown . 3:32 PM

7.20.2005

GIE. the much anticipated film from miles production. ternyata kok ngga se-bagus perkiraan gua ya? gambarnya sih bagus... banget. setnya keren, acung 10 jempol deh buat mas iri supit. tapiiiii....

1. ceritanya sih ok. cukup mengalir. tapi sayangnya ada one minor problem menurut gua. kisah kehidupan Gie sendiri ngga punya konflik langsung yg cukup dahsyat. jadi ceritanya datar aja, mengalir. kayak nonton film dokumenter. dan menurut gua masih banyak adegan yang ngga perlu. misalnya (setuju deh sama ibu ini) adegan sita.. eh ira.. nyanyi lagu donadonado. kelamaan, dan itu sita banget.

dan yang bikin gua agak mikir: gie itu kan cina banget. bokapnya masih ngomong cina. tinggal di daerah mangga besar, yang notabene cina banget. masa iya di rumahnya, sama keluarganya, dia ngomong bahasa indo yang kaku gitu ya? kalau menurut dugaan kuat gua, semestinya sih dia ngomong bahasa chinese. apalagi manggil bokapnya aja babah. haiyaaa.. itu mah pasti ngomong chinese lah di rumah. sayang aja. padahal dengan begitu bisa lebih jelas ditangkap esensi seorang gie. bukankah itu tujuan dari film ini, mengungkap kehidupan seorang gie?

2. aktor/aktrisnya. NGGA BANGET! semua, termasuk nicholas saputra, kecuali yang jadi gie dan han kecil, ngga bisa ngedapetin karakter filmnya deh. jadi mengganggu. plis deh, yang paling mengganggu adalah gaya jalan nicholas sebagai gie. anak mapala kok kayak gitu ya jalannya? yang paling ngga juga adalah wulan guritno. somehow muka dia terlalu modern untuk jadi mahasiswi tahun 60an. HUH. surya saputra, biarpun dapet peran dikit bgt, juga ngga banget.

persoalannya adalah, mira makai muka2 yang notabene udah punya image tersendiri. surya = arisan, wulan = sinetron, indra birowo = extravaganza, ... ngga dapettt. orang jadi ngga bisa menyelami karakter yang mereka perankan, karena terganggu oleh eksistensi imej yang udah nempel di muka mereka itu. mestinya mira lebih berani makai aktor2 baru yang belum terkenal. buktinya gie dan han kecil ok tuh aktingnya. (btw, kok bisa ya dapet anak muda yang mirip banget sama nicholas saputra? hehehe. hebat!)

oh well, terlepas dari semua kesukaan dan ketidaksukaan gua, film ini tetap harus diacungi jempol karena perjuangan mereka berat banget untuk bikin film ini. (can't help but thinking that if only 'pierre' project waktu itu di goal-in, pasti jadinya lebih bagus dari gie.. hehehee. maap ya tante mira..).

anyway, hari sabtu kemarin gua pergi ke bdg, dan sempet makan siang di sapu lidi, di daerah lembang (bukan yang di cihampelas). daarnnn!! keren banget tempatnya. bener2 di tengah sawah. sialnya, yang makan situ banyak banget. sampe2 ngga dapet saung, jadi akhirnya kita duduk di meja yang pas di pinggir sawah. it was fantastic. pas kita duduk, ujan gerimis halus. tambahan menyenangkan lagi, ada orang kawin lagi foto2 pre-wed. jadi seneng aja ngomentarinnya. hehe. (emang dasar ya, ngga cewe ngga cowo, ya tetep aja seneng ngomentarin orang..). makanannya lama banget datengnya, ngga heran sih mengingat luas restorannya melebihi luas resto2 biasa, dan jumlah pelayannya yang ngga sepadan sama jumlah meja. tapi enak loh. waktu itu kita ber 5, mesen ikan nila bakar (2), ayam warisan, cumi 3D, cah kangkung polos, sate kambing. semuanya enak!!! saking enaknya sampai ngga ada yang tersisa buat dicomot2. sate kambingnya empuuuk banget. wah, highly recommended deh pokoknya. tapi sayangnya, minumannya dateng lamaaaaa banget. sampe seret rasanya nih tenggorokan. belom lagi pas mau bayar, kasian banget mba yang di kasir. udah bingung dan mukanya stres banget. lumayan juga, pesen segitu banyak cuma abis 250rb.

lebih senengnya lagi, pas mau pulang sempet ngeliat di lobi restonya kan ada jualan segala macem tuh. ehh.. ada jualan gulali (itu loh. kalo kata temen gua, gulali rambut nenek). jadi dia jual per toples, udah termasuk biskuitnya 20an, sama gulalinya setengah toples. semua 10500. gua lgs kepengen gitu. udah ragu, karena yg laen udah mo pulang. (dari awal emang gua yg rewel mau ke sini, hehehe). untung ditungguin, jadi beli deh. nyesel sih beli cuma satu, soalnya enak banget. hoho.

next time ke bdg, makan di sana lagi aaaah.


. Unknown . 9:07 AM

7.13.2005

remember this song: it's my party and i'd cry if i want to... cry if i want to... cry if i want to... ?

no, it's not my birthday. but a friend was having his birthday party last night with his family, and luck has it that i should happened to be there. it was fun. at least, from my point of view. he had presents, special dinner (nasi kuning, opor ayam, sambal goreng ati, bakmi ultah.. enak banget!), a delicious birthday cake, and lots of birthday wishes.

"udah umur brapa luuu?" said one brother, also a friend
"23!!!" said the brother in law.
"gak mungkin! masa sih.. lu lahir taon brapa?" said the brother again.
"taon 80!" proclaimed the ecstatic sister.
"dia umur 23" his mom chipped in...
"tuh kan gua bener" said the brother in law
"serius lu? lu bukannya 25? kok lu masih muda banget??" said the brother and sister, unbelievingly.
"gila.. umur 23 masih dikasih2 kado gini..." said the birthday boy bashfully.

that made me wonder. in my family, the giving presents tradition died when i was .. i think about 12 years old. by that time i'd acknowledge the importance of money, and hence i preferred money than presents. and so died the giving presents tradition. in my family, birthday is celebrated, but since there are only the three of us know (2 away in the cold country), there wasn't much of celebration. at most we'd say "happy birthday", much hugs and kisses, the traditional angpao switched hands, and then that's it. we get a special dinner (only occassionaly) of ifumie (which is my favorite food, so that's ok) but no opening presents.

no wonder i observed my friend's birthday party with much enthusiasm. i myself am not a birthday enthusiast. i'm excited when it's my birthday, but i don't celebrate it very much. i don't expect presents, either. but i do like it when someone give me a present(s). maybe it's the element of surprise. maybe because i don't get presents very often. i didn't think it as a big deal, though, not until someone close to me had his birthday a few weeks ago. he is not a birthday enthusiast either. he wouldn't even remember my birthday had i not mentioned it repeatedly for a week before it. he (said) didn't like it when everybody made a big deal about his birthday. but then again, he had a bigger birthday party then last night. he received plenty of presents, and also a dinner special (too bad at that day he had to go somewhere else, so the family ate without him).

yes, suddenly i'm jealous. not of the attention he got, but of the presents. i want presents. i enjoy presents. i looooovvveee presents. excitement when opening a present is thrilling.

but then again, as usual when i think about presents, my thoughts wander back to when i was still in elementry school. for my birthday a friend gave me the ultimate thrill of presents opening of all time. he - knowing how much i hate cockcroach - gave me a half dead cockcroach (it was still wriggling, for goodness sake!!!!).

i never knew i could ran that fast.


. Unknown . 9:36 AM

7.08.2005

pernah ngerasa gelisah, serba salah tingkah padahal gak tau kenapa?

gua pernah. gak enak banget. walhasil gua jadi petakilan, baca buku salah, nonton dvd gak enak, nonton tv gak ada yang bagus acaranya, dengerin musik membosankan, tidur juga gak bisa. nyebelin banget. bikin gerah. ini berlangsung beberapa jam (padahal udah pake acara muter2 gak jelas di plasa senayan loh!) sampe akhirnya gua gak tahan. dengan sigap gua langsung nge-sms seorang teman.

gua kok gelisah ya?

gak sampe 3 detik dia langsung nelpon. dan setelah 1 jam pembicaraan ngalor ngidul penuh dengan "mungkin..." dan "mungkin..." akhirnya kita sampai pada satu kesimpulan yang paling nendang.

"mungkin ada yang lagi ngomongin elu kali...."

hmm. gua bukan tipe org yang percaya sama hal2 yang kayak gini. boleh dibilang gua adalah orang terlogis yang pernah hidup di dunia. gua punya penjelasan untuk hampir semua hal2 gak masuk di akal yang pernah gua alamin. (gua bilang 'hampir' karena tetep ada 2 kejadian yang gak bisa gua jelasin dengan logika, dan itu menyangkut masalah hidup mati gua.. hmm, spooky, ey?)

tapi kalau iya, bener, apakah itu berarti gua punya instinct yang sangat kuat? yaa gimana mo gak kuat, wong diomongin oleh entah siapa, entah dimana aja gua bisa berasa kok. apakah itu berarti perasaan gua bisa menembus ruang waktu dan dimensi? kalo iya, berarti selama ini gua benar! gua punya kekuatan supernatural!!! i could be one of the xmen guys!! my dream has finally came true!

tapi masa iya sih? how do you prove it, scientifically. kebetulan juga gua baru came across a word, gnosis. kalo menurut kamus, itu artinya pengetahuan tentang keilahian, a knowledge of the unexplainable. dengan kata awam (kesimpulan sendiri): instinct. it's there, but you can't explain it. susah juga ya.

back to being gelisah. setelah mencapai kesimpulan itu, gua emang jadi lebih tenang sih. mungkin karena akhirnya gua nemu penyebab kegelisahan gua, walaupun belum tentu itu bener, tapi kan at least gua punya kambing hitam. atau mungkin juga karena secara gak sengaja, lewat ngobrol ngalor ngidul itu sebagian kegelisahan gua 'migrasi' ke temen gua. soalnya setelah itu dia harus mandi dan sholat gara2 jadi ikutan gak tenang. heehe.

moral of the story: kalau lagi gelisah, don't do anything involving important decisions. nantinya malah bikin tambah gelisah. it's a very annoying feeling.


. Unknown . 10:20 AM